........Selamat Hari Jadi Kab. Nunukan ke 13 tgl 12 Oktober 2012.......

Sabtu, 19 Mei 2012

Agribisnis Pisang Barangan Khas Soppeng

Agribisnis Pisang Barangan Khas Soppeng

 

Sumber Gambar: Adi dok. BP3KP
A. PENDAHULUAN
 
Pisang Barangan (Musa paradisiaca. L) merupakan salah satu jenis buah-buahan yang paling banyak digemari dan dikomsumsi oleh masyarakat Kab. Soppeng, terutama karena rasanya enak, kandungan gizinya tinggi, mudah didapat dan harganya murah.

Tanaman pisang merupakan tanaman dengan daya adaptasi yang luas dan dapat ditanam didataran rendah sampai dataran menengah, di daerah beriklim basah dengan tanah yang banyak mengandung bahan organic.

Peluang pasar buah pisang masih cukup besar untuk pasar dalam negeri dan pasar luar negeri. Potensi pasar dalam negri untuk pisang akan meningkat terus pada masa mendatang.

B. KANDUNGAN GIZI PISANG
Pisang Barangan (Musa paradisiaca. L) merupakan buah yang banyak mengandung gizi. Dalam sebuah pisang berukuran sedang mengandung :
- Protein : 90 kalori
- Karbohidrat : 0,9 gram
- Vitamin A : 720 cc
- Vitamin C : 7,5 mg
 
C. PEMANFAATAN PISANG
Hampir seluruh bagian pisang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan manusia antara lain :
- Buah
Dikomsumsi dalam bentuk buah segar dan makanan olahan seperti Kolak, Pallu Butung, pisang goreng, kripik pisang, dll.
- Daun
Dijadikan pembungkus berbagai berbagai makanan.
- Batang
Digunakan untuk makanan ternak, bahan pupuk organic dll.
- Bonggol
Dijadikan bahan makanan berupa kripik bonggol pisang dll.
 
D. PROSPEK PASAR KOMODITAS PISANG
- Komsumsi pisang meningkat dari tahun ke tahun sekitar 5,96 %.
- Komsumsi pisang per kapita/tahun mencapai 16 kg.
- Permintaan pisang Indonesia dari luar negeri terus meningkat terutama dari Arab Saudi.
- Harga pisang dalam negeri terutama pisang ambon terus meningkat dari harga Rp. 500,-/kg hingga 1.800,-/kg
- Harga pisang segar Indonesia diluar negeri terus meningkat mulai US $ 1.100 sampai US 1.800/ton.
- Khusus untuk pisang barangan perminntaannya cukup tinggi untuk komsumsi dalam negeri.
- Pisang barangan merupakan pisang yang mempunyai rasa yang khas terutama dari Kecamatan Marioriwawo.

E. ANALISA KELAYAKAN KOMODITAS PISANG
 
- Biaya produksi
Biaya produksi yang diperlukan untuk agribisnis pisang terdiri dari :
 Biaya investasi Rp. 1.120.000,-
 
 Biaya operasional
(Termasuk biaya pembelian
Bibit/benih, pupuk, pestisida,
Dan biaya tenaga kerja untuk
Panen dan penanganan
Pasca panen sebesar Rp. 7.140.000,-
 Jadi jumlah biaya agribisnis
Pisang selama 4 tahun Rp. 8.260.000,-
 
- Pendapatan Petani
Tanaman pisang mulai berproduksi pada umur 12 bulan sebanyak 750 tandan/Ha dengan berat rata-rata pertandan 30 kg. Panen kedua, ketiga dan keempat masing-masing 1.500 tandan/Ha dengan selang waktu panen 8 bulan. Setelah panen keempat, pisang harus dibongkar dengan asumsi produk layak jual hanya 25 % dari total produksi. Harga jual per tandan Rp. 5.500,- Penerimaan petani pisang yaitu Rp. 18.689.000,-
 
Pendapatan pengusaha agribisnis pisang mencapai Rp. 10.429.000,- selama 4 tahun atau pendapatan pengusaha pisang pertahun rata-rata Rp. 2. 607.250,-
 
F. PENUTUP
Pisang (Musa paradisiaca. L) jika diusahakan secara agribisnis dapat menunjang perekonomian masyarakat, karena secara prospek pasar cukup menjamin, baik pasar lokal maupun pasar dunia. Cuma perlu ada upaya penanganan pasca panen untuk mendapatkan pisang yang berkwalitas dan pasca panen untuk menjamin mutu sampai ke konsumen.

Sumber : Balai Penelitian Hortikultura, deptan.
Seri : Pertanian
Oplag : 50 exper
Nomor : 02/B/Ariyadin Arif, STP, dkk

Sumber : http://cybex.deptan.go.id/lokalita/agribisnis-pisang-barangan-khas-soppeng
 

1 komentar:

  1. makasih mas atas infonya
    saya mau mencobanya di kebun saya yg luasnya 2 Ha
    kira2 apa saran mas arif
    makasih

    BalasHapus