........Selamat Hari Jadi Kab. Nunukan ke 13 tgl 12 Oktober 2012.......

Senin, 26 November 2012

Banana Monorail

Pengangkutan Pisang dari kebun ke tempat pengolahan

Arial Hydraulic Tractors
Sumber foto : http://www.eurasia-con.com/products.html


  • Banana Trolley Hanger Assy. w/ Job Bearing
Sumber foto : http://www.alibaba.com/product-free/122598511/Banana_Trolley_Hanger_Assy_w_Job/showimage.html

Peter Inderbitzen shows where the bananas hang




Sumber foto : http://www.marietta.edu/~biol/costa_rica/tortuguero/tortuguero_tl.htm

















Sumber  Foto : http://www.monorails.org/tmspages/banana.html

 
Sumber foto : http://tmp2.wikia.com/wiki/Automated_Transportation

 
 
Sumber foto :  http://bioweb.wku.edu/faculty/andersland/ots10/banana.html


photo

 Sumber foto : http://www.flickr.com/photos/defunct_process/3844742065/


 

 

 

 

 

 

 

Sumber foto :  http://highhopesgardens.com/blog/2008/02/25/february-25-2008-banana-and-pineapple-production/


KULTUR JARINGAN PISANG Cavendish

KULTUR JARINGAN PISANG Cavendish

Tanaman pisang mempunyai ciri spesifik yang mudah dibedakan dari jenis tanaman lainnya. Tanamannya terdiri dari daun, batang (bonggol), batang semu, bunga, dan buah. Pisang termasuk keluarga musaceae, salah satu anggota ordo scitamineae.
Morfologi tanaman dapat tampak jelas melalui batangnya yang berlapis-lapis. Lapisan ini sebenarnya merupakan dasar dari pelepah daun yang dapat menyimpan air (sukulenta) sehingga lebih tepat disebut batang semu (pseudostem). Daun pisang Cavendish berwarna hijau tua. Lembaran daun (lamina) pisang lebar dengan urat daun utama menonjol berukuran besar sebagai pengembangan dari morfologis lapisan batang semu (gedebog). Batang pisang sesungguhnya terdapat didalam tanah, yaitu yang sering disebut bonggol. Pada sepertiga bagian bonggol sebelah atas terdapat mata calon tumbuh tunas anakan. Bunga pisang yang disebut tongkol yang disebut jantung. Bunga ini muncul dari primordia yang terbentuk pada bonggolnya, perkembangan primordia bunga memanjang keatas hingga menembus inti batang semu dan keluar diujung batang semu tersebut. Panjang Tandan 60 - 100 cm dengan berat 15 - 30 kg. Setiap tandan terdiri dari 8 - 13 sisiran dan setiap sisiran ada 12 - 22 buah. Daging buah putih kekuningan, rasanya manis agak asam, dan lunak. Kulit buah agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning muda halus. Umur panen 3 - 3,5 bulan sejak keluar jantung.
Salah satu tanaman buah-buahan yang diperbanyak secara komersial dengan teknik kultur jaringan adalah pisang. Pisang biasanya diperbanyak secara vegetatif menggunakan anakan atau bonggolnya. Ukuran anakan yang cukup besar menyulitkan transportasi bibit dari satu tempat ke tempat penanamannya. Anakan yang diproduksi oleh satu induk pisang ukuran dan umurnya beragam, sehingga sangat sulit untuk memperoleh anakan berukuran seragam dalam jumlah memadai untuk perkebunan pisang secara komersial.
Perbanyakan klonal pisang dengan teknik kultur jaringan dapat mengatasi kendala-kendala tersebut. Metode dan tahapan perbanyakan yang digunakan untuk perbanyakan klonal pisang ini serupa dengan metode perbanyakan lainnya. Teknik yang umum digunakan adalah kultur meristem (meristem culture) atau kultur pucuk (shoot culture), selain itu telah dicoba juga untuk mengkulturkan tangkai bunga inflorescence muda pisang. Pisang Cavendish di Indonesia lebih dikenal dengan Pisang Ambon Putih. Perbanyakan tanaman pisang secara kultur jaringan bertujuan untuk mendapatkan bibit bermutu dalam jumlah banyak dan cepat selama kurun waktu tertentu. Ditinjau dari tujuan tersebut maka adanya bibit kultur jaringan akan mampu mendukung pengembangan kebun agribisnis dalam skala luas. Bibit pisang kultur jaringan adalah bibit yang dihasilkan melalui biakan jaringan (sel meristem) pada media buatan dalam laboratorium (in vitro).
Untuk menghasilkan bibit kultur jaringan yang bermutu, perlu didukung oleh beberapa komponen, yaitu prasarana, bahan kimia untuk pembuatan media, varietas unggul dan tenaga ahli. Prasarana berupa laboratorium yang memenuhi syarat, rumah kaca atau plastik untuk membesarkan bibit yang masih sangat kecil (plantlet), serta peralatan.
Menurut George dan Sherrington (1984) keberhasilan dalam kultur jaringan sangat ditentukan oleh medium yang digunakan. Media yang digunakan untuk perbanyakan klonal pisang ini umumnya adalah media MS. Untuk merangsang pertumbuhan tunas pada eksplan, zat pengatur tumbuh umumnya ditambahkan ke dalam media kultur. Sitokinin BAP (Benzil Amino Purin) umumnya digunakan pada kisaran konsentrasi 3 - 6 ppm tergantung varietas, dengan atau tanpa kombinasi dengan auksin. Keasaman media umumnya adalah 5,5 sampai 6. Inisiasi merupakan proses awal dalam kegiatan kultur jaringan sehingga akan menjadi penentu keberhasilan kultur. Proses pertama dalam inisiasi adalah pengambilan eksplan atau bahan kultur dari lapangan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sterilisasi eksplan (Anonim, 2002).
Prosedur kerja inisiasi pisang : Sterilisasi di luar Laminar Air Flow Cabinet 1. Cuci dan kupas eksplan pisang di air mengalir sampai bersih 2. Rendam eksplan pisang dalam larutan fungisida dan bakterisida 2 mg/ L selama 1-24 jam Sterilisasi di dalam Laminar Air Flow Cabinet 1. Rendam dalam larutan clorox 30% selama 15 menit, bilas 2x dengan air steril dan kupas 1-2 pelepah 2. Rendam dalam larutan clorox 15% selama 10 menit, bilas 2x dengan air steril dan kupas 1-2 pelepah 3. Kupas sampai sisa 3 daun pelepah ukuran 1,5x1,5 cm 4. Celup dalam larutan clorox 1% dan tanam di media Lama waktu inisiasi dalam kondisi normal adalah 4 minggu (minimal telah 2x subkultur), selanjutnya masuk tahap multiplikasi.
Aklimatisasi dilakukan apabila tanaman telah di sub kultur sebanyak 4-5 kali. Akan tetapi, bisa saja dilakukan sebelum 12 kali sub kultur hal ini dikarenakan adanya permintaan pasar yang meningkat. Media aklimatisasi disterilisasi dengan cara pengukusan selama 6 jam, hal ini dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme yang ada pada media aklimatisasi sehingga pada saat planlet ditanam di media tersebut tidak akan terkena bakteri/ atau jamur. Selain itu juga, media disemprot terlebih dahulu dengan larutan bakterisida sehari sebelum media digunakan hal ini bertujuan untuk menghindari adanya bakteri-bakteri yang tumbuh dan berkembang pada media selama media disimpan. Aklimatisasi dilakukan selama 4 minggu di dalam sungkup untuk mendapatkan tanaman yang siap di pindah ke lapangan terbuka.
Pustaka Anonim, 2003. Berkebun Pisang Secara Intensif. Redaksi Trubus, Penebar Swadaya. Jakarta. Gunawan. L. W, 1992. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi IPB Bogor. Sutahu suyanti, B. Sc, 2004. Budidaya, Pengolahan dan Prospek Pasar. Penenbar Swadaya, Jakarta.
Sumber : http://kultur-jaringan.blogspot.com/2009/10/kultur-jaringan-pisang-cavendish.html

Bibit Kuljar Pisang Cavendish


Satu Tandan Bisa Hasilkan 13 Sisir Pisang
 

Pisang Cavendish merupakan jenis pisang kualitas terbaik yang banyak dijual di supermarket lokal, bahkan internasional. Dengan penampilan yang begitu cantik, pisang yang pembibitannya menerapkan sistem kultur jaringan (kuljar) ini memiliki daya tawar yang tinggi. Bagaimana proses pembiakannya?


Laporan Nurlaila Yanti, BANDARLAMPUNG

BIBIT pisang kultur jaringan adalah bibit yang dihasilkan melalui proses pembiakan jaringan (sel meristematis) pada media buatan dalam laboratorium (in vitro). Dan kuljar tanaman adalah teknik budi daya sel, jaringan, serta organ tanaman dalam suatu lingkungan yang terkendali dan dalam keadaan bebas mikroorganisme.

Riset and Development (RnD) PT Nusantara Tropical Farm Lampung Kristian Joko Hartono menjelaskan bahwa pembibitan atau pembiakan pisang dengan kuljar dilakukan dengan sistem pembelahan dari inti tunas.

    ’’Kita ambil satu inti tunas yang kemudian dibagi menjadi empat bagian. Setelah itu dibuat anakan-anakan baru. Begitu seterusnya,’’ ungkapnya di sela-sela Saburai Agro Expo (SAE) 2011 kemarin.
Sehingga dalam waktu setahun, bibit yang dihasilkan dengan sistem kuljar bisa mencapai ribuan pohon.

’’Karena proses pembiakan dilakukan dengan teknologi pertanian canggih. Sehingga yang melakukannya pun harus SDM yang memiliki ilmu di bidang itu serta ditunjang peralatan yang memadai,’’ paparnya.

Adapun  langkah awal pembiakan adalah dengan melakukan sterilisasi alat yang digunakan. Seperti laminar air flow (LAF) yang dipakai untuk menabur, destilator untuk menyuling air, serta sterilisasi peralatan lainnya.

’’Setelah proses sterilisasi peralatan, baru dibuat media berupa medium murashige dan skoog (MS) yang mempunyai konsentrasi garam-garam mineral yang tinggi dan senyawa N dalam bentuk NO3- dan NH4+,’’ terang Kristian.

Kemudian dilanjutkan persiapan eksplan dengan memilih tunas dari induk yang sehat. Setelah proses eksplan selesai, dilanjutkan dengan proses memindahkan eksplan ke dalam media yang baru. Tujuannya agar eksplan tersebut tidak tumbuh berdesakan serta tak kekurangan unsur hara dan pertumbuhannya seragam.

’’Proses ini dinamakan sebagai subkultur,’’ jelasnya sembari menerangkan bahwa subkultur itu dapat dikembangkan lagi ke dalam media MS yang baru sebanyak 5-6 generasi. Subkultur yang telah tumbuh akarnya dapat disebut bibit kecil (plantlet).

Setelah itu, lanjut Kristian, dilakukan proses aklimatisasi. Seperti mengeluarkan plantlet dari botol, membersihkan, serta memindahkan bibit ke dalam polibag selama kurang lebih lima minggu dan selanjutnya bibit siap ditanam di lapangan.

’’Dengan proses kuljar, dari proses pembiakan sampai panen hanya dibutuhkan waktu satu tahun,’’ jelasnya.

Pisang Cavendish mempunyai tinggi batang 2,5-3 meter. Dengan warna hijau kehitaman dan daun hijau tua. Panjang tandan 60-100 cm dengan berat 15-30 kg. Setiap tandannya terdiri 8-13 sisir, di mana setiap sisir ada 12-22 buah. Daging buah putih kekuningan, rasanya manis agak asam, dan lunak. Kulit buah agak tebal berwarna hijau kekuningan sampai kuning muda halus. Umur panen 3-3,5 bulan sejak keluar jantung.

Diakuinya bahwa saat ini permintaan buah pisang untuk kebutuhan lokal maupun ekspor meningkat. Hal itu yang kemudian mendorong perusahaannya untuk menghasilkan buah pisang dengan kualitas yang baik. ’’Sampai saat ini, perusahaan kami yang menjadi pemasok buah pisang di supermarket-supermarket, bahkan juga diekspor,’’ pungkasnya. (c1/adi)

Sumber : http://www.radarlampung.co.id/read/bandarlampung/metropolis/42784-melihat-pembibitan-pisang-cavendish-dengan-sistem-kuljar

Jumat, 01 Juni 2012

Analisa Usaha Tani Pisang di Malaysia

Cashflow of BANANA

BANANA or Pisang (Musa spp) are popular fruit grown among local farmers as commercial crop and inter crop for new rehabilitation area of oil palm and rubber area. Total banana production area in 2009 was 29,790 hectare with annual production of 295,630 metric ton. 
 
The popular variety of banana in Malaysia was Pisang Mas, Pisang Rastali, Pisang Cavendish and Pisang Berangan. The most area planting banana was Daerah Batu Pahat Johor (1,660 ha), Daerah Pontian Johor (1,653 ha) and Daerah Muar Johor (1,532 ha). 
 
This article discuss about cashflow of banana in Malaysia in 2010 based on my study mid June this year.

BANANA VARIETY : PISANG BERANGAN
PLANTING DISTANCE : 3.0 METER X 3.0 METER

PLANTING DENSITY : 1,100 TREE/HA
FARM SIZE (Hectare) : 1.00
CASHFLOW PERIOD : 3 year

I. CASH IN FLOW

1. Production of banana (kg/ha) = 52,000 KG
2. Gross farm income @ RM 1.15/kg = RM 59,800.00

II CASH OUT FLOW
A. Initial development cost

1) Land clearing = RM 2,000.00
2) Ploughing = RM 1,000.00
3) Planting @ RM3.00/tree = RM 3,630.00
4) Drainage system = RM 1,200.00
Sub total 1 = RM 7,830.00
B. Cost of Input1) Seedling @ RM1.60/unit = RM 2,816.00
2) Fertilizer for Banana (6 type):
~ CIRP = RM 152.00
~ NPK 15:15:15 = RM 9,172.80
~ NPK 12:12:17:2+TE = RM 1,430.00
~ GML = RM 449.40
~ NPK 8:8:8 (humic) = RM 322.50
~ MOP = RM 700.00

4) Weedicide = RM 936.00
5) Pesticide = RM 858.00
7) Fungicide = RM 858.00
6) Furadan = RM 340.00
8) Plastic wrappers = RM 400.00
9) Support post = RM 1,600.00
10) Tools and others = RM 500.00
Subtotal 2 = RM 20,534.80
C. Cost of Labor

1) Manuring = RM 1,110.00
2) Support system = RM 480.00
3) Pest & Disease Control = RM 720.00
4) Weed Control= RM 480.00
5) Pruning = RM 900.00
6) Removal of suckers = RM 420.00
7) Harvesting = RM 10,400.00
8) Fruit wrapping = RM 330.00
Subtotal 3 = RM 14,840.00


D. Miscellaneous costs

1) Fuel= RM 3,780.00
2) Land Tax/rent @ RM500/ha = RM 1,500.00
Subtotal 4 = RM 5,280.00



III. CASHFLOW ANALYSIS
Main Cost (1,2,3,4) = RM 48,484.80
Extra costs ( 5%) = RM 2,424.20
Total Costs Of Production = RM 50,909.00
Gross Farm Income = RM 59,800.00
Nett Farm Income = RM 8,891.00
Nett Farm Income/year = RM 2,963.70
Nett Farm Income/ Month = RM 247.00
Benefit Cost Ratio = RM 1.17
Breakeven Point (RM/KG) = RM 0.98



By, 

M Anem
Muar
Johore
 
Sumber : http://animagro.blogspot.com/search/label/Cashflow%20of%20BANANA

Kamis, 31 Mei 2012

Pisang Cavendish

Pisang Cavendish

 

Pisang Cavendish
1 Karton ± 13 Kg

Asal Negara :
- Indonesia
- Philipina
- Malaysia

Buah pisang mempunyai segudang manfaat selain sebagai makanan tiap hari, tetapi juga untuk kesehatan serta di dunia kecantikan. Ada sih kegunaan yang lain dari khasiat buah pisang. Tetapi anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenaikandungan zat di dalam buah pisang ini, yakni karbohidrat 25,8 mg, lemak 0,2 gram, kalori 99, protein 1,2 gram, kalsium 8 mg, serat 0,7 gram, besi 0,5 mg, fosfor 28 mg, vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram.

Sumber:omdimas.com

Sumber : http://segarabadi.blogspot.com/2010/10/pisang.html

Selasa, 29 Mei 2012

PT. Nusantara Tropical Fruit targetkan produksi pisang Cavendish 5 juta karton per hari


PT. Nusantara Tropical Fruit

NTF was originally established as a joint venture company between the Gunung Sewu Group and Del Monte Fresh Produce, whose shares were later bought out by the Gunung Sewu Group in 1996. NTF cultivates Cavendish bananas in its 2,000-hectare commercial scale plantation in Way Jepara, Lampung Province, South Sumatra.

NTF's markets are domestic and export, mainly to the Middle East. NTF's sales and distribution are handled by its sister company, PT Sewu Segar Nusatara (SSN).

Sumber : http://www.gunungsewu.com/NTF.htm

Senin, 28 Mei 2012

Formulasi strategis Perusahaan Agribisnis Pisang Cavendish Pada PT Nusantara Tropical Fruit

Formulasi strategis Perusahaan Agribisnis Pisang Cavendish Pada PT Nusantara Tropical Fruit

., Mesra B. (2002) Formulasi strategis Perusahaan Agribisnis Pisang Cavendish Pada PT Nusantara Tropical Fruit. Masters thesis, Institut Pertanian Bogor.

Abstract

MESRA B, 2002. Formulasi strategis Perusahaan Agribisnis Pisang Cavendish Pada PT Nusantara Tropical Fruit. Di bawah bimbingan ARIEF DARYANTO dan AGUS MAULANA. 
Pisang Cavendish dengan merk Sunpride adalah komoditi yang dihasilkan oleh PT Nusantara Tropical Fruit yang merupakan perkebunan pisang terbesar di Indonesia. Perusahaan berdiri tahun 1992 dan langsung mengekspor hasil produksinya ke beberapa negara yang bekerja sama dengan Del Monte, perusahaan consumers goods tingkat dunia sampai akhir tahun 2000. 
Awal tahun 2001 perusahaan untuk sementara beralih ke pasar lokal karena adanya penurunan produksi. Berpindahnya perusahaan untuk sementara ke pasar lokal merupakan suatu bukti kalau perusahaan menghadapi beberapa kendala. Kendala bagi perusahaan bisa datang dari luar maupun dari dalam perusahaan sendiri. 
Dari luar perusahaan seperti adanya produk substitusi yang dapat mengancam keberadaan buah pisang sedangkan dari dalam perusahaan berupa masalah SDM dan masalah produksi. Untuk mengantisipasi pemasalahan di atas maka perusahaan perlu menetapkan strategi yang akan diterapkan di masa yang akan datang dengan melihat faktor-faktor eksternal dan internal yang turut mempengaruhinya. 
Bertitik tolak dari permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan maka penelitian ini bertujuan untuk: (a) mengidentifikasi strategi yang telah dilaksanakaan oleh perusahaan selama ini, (b) mengidentifikasi faktor-fakor yang mempengaruhi strategi perusahaan baik internal maupun ekternal dan (c) memilih strategi yang paling cocok diterapkan oleh perusahaan. 
Metode yang digunakan dalanl penelitian ini adalah metode deskriptif berupa studi kasus dengan cara mengumpulkan data untuk menjawab permasalahan yang ada. Data yang diambil terdiri dari data kuantitatif dan data kualitatif dan sumber data berasal dari dalanl maupun dari luar perusahaan. 
Alat analisis yang digunakan untuk menjawab dan memecahkan masalah yang dihadapi dengan menggunakan nletode perbandingan eksponensial (MPE), matriks internal factor evaluation (IFE) dan matriks external factor evaluation (EFE) yang merupakan tahap pertama. Tahap kedua dengan menggunakan alat analisa SWOT matriks dan tahap ketiga dengan menggunakan alat analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). 
Adapun peluang yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan adalah: (a) perdagangan bebas dan globalisasi, (b) diversifikasi untuk produk olahan. (c) konsumsi masyarakat yang terus meningkat (d) kebijakan pemerintah yang mendukung sektor agribisnis (e) potensi sumberdaya alam yang luas dan (f) perkembangan teknologi. Sedanglean ancaman yang harus diantisipasi adalah (a) keamanan yang kurang terjaga, (b) ancaman produk substitusi, (c) kondisi alam yang tidak dapat dikontrol dan (d) kondisi politik dalam negeri yang tidak menentu. Alat analisa dengan menggunakan EFE matriks menunjukkan perusahaan sedikit kurang bias merespon peluang yang ada dengan total skor yang diperoleh sebesar 2,36 yang berada di bawah rata-rata (2,50). 
IFE matriks menunjukkan posisi perusahaan berada pada posisi yang cukup kuat dengan total skor di atas rata-rata yaitu 2,56 yang berarti perusahaan sudah cukup kuat dalanl dimanfaatkan kekuatan yang ada serta niengatasi kelemahan yang ada. 
Alat analisa SWOT matrik perusahaan memperoleh beberapa alternatif strategi yaitu: strategi SO: (menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi dan strategi pengembangan pasar , strategi WO : (pengembangan dan pelatihan SDM, menciptakan produk turunan dan menciptakan varietas yang tahan terhadap penyakit), strategi ST: (strategi menciptakan teknologi baru (irigasi)) dan strategi WT: (strategi nlenciptakan teknologi baru (irigasi)). 
Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM) diperoleh strategi yang menjadi prioritas utama yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan adalah strategi pengembangan dan pelatihan SDM. Setelah penelitian ini dilakukan maka yang perlu disarankan kepada perusahaan adalah perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan kualitas SDM karena SDM merupakan asset yang sangat penting bagi perusahaan. 
Dengan SDM yang berkualitas diharapkan masalah lain dapat diatasi seperti masalah produksi dengan terjangkitnya penyakit pada tanaman, terciptanya teknologi baru berupa sistem irigasi, dapat menciptakan produk turunan dan dapat menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi dan pada akhirnya perusahaan perlu melakukan perluasan/pengembangan pasar ke negara lain yang permintaan pasarnya terhadap pisang cukup tinggi.

Sumber : http://repository.mb.ipb.ac.id/680/

Analisis Produksi dan Permintaan Pisang Cavendish pada PT Nusantara Tropical Fruit

Analisis Produksi dan Permintaan Pisang Cavendish pada PT Nusantara Tropical Fruit

Magdalena Siagian, Dian Budiarti (2002) Analisis Produksi dan Permintaan Pisang Cavendish pada PT Nusantara Tropical Fruit. Masters thesis, Institut pertanian Bogor.





Abstract

Pisang adalah salah satu komoditas yang tidak mengenal musim dan banyak ditanam oleh masyarakat terutama di lahan pekaranganltegalan. Berdasarkan data BPS tahun 1998 produksi pisang cukup tinggi mencapai 3.4 juta ton (16.9 kg/Kap), dengan laju kenaikan produksi tahun 1994 - 1998 sebesar 2.77%/tahun. 
Sentra produksi pisang terdapat di propinsi Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Timur. Di Asia, lndonesia termasuk penghasil pisang terbesar karena 50% dari produksi pisang Asia dihasilkan oleh lndonesia dan setiap tahun produksinya terus meningkat. lndonesia memiliki ragam varietas atau kultivar pisang yang cukup banyak misalnya pisang ambon kuning, ambon lumut, barangan, raja juiu, raja sere, badak, kepok kuning, nangka, tanduk, agung, emas, dll. Namun, untuk bersaing ke pasar dunia layak mempertimbangkan agribisnis pisang unggulan, seperti cavendish karena jenis pisang ini semakin diminati oleh berbagai negara pengimpor di dunia. 
Rintisan pengembangan agribisnis pisang cavendish di wilayah nusantara antara lain dilakukan oleh PT Global Agronusa lndonesia anak perusahaan Sinar Mas Group yang membuka perkebunan pisang di Maluku Utara dan PT Nusantara Tropical Fruit anak perusahaan Gunung Sewu Group di Lampung. Penanaman pertama PT Nusantara Tropical Fruit dilakukan atas kerjasama dengan Philipina, yaitu dengan menjual semua pisang kepgda perusahaan di Philipina yaitu Del Monte. Tetapi sejak sebagian lahan terserang Fusan'um Sp pada tahun 1997 maka yang dapat diusahakan hanya 450 ha. PT Nusantara Tropical Fruit tidak dapat lagi memenuhi permintaan Philipina oleh karena itu hanya melakukan penjualan didalam negeri saja dan tidak melakukan ekspor. 
Data dari tahun 1993 - 2000, menunjukkan bahwa jumlah produksi pisang yang dihasilkan dapat memenuhi permintaan pasar. Berdasarkan kondisi tersebut, dipandang perlu melakukan peramalan terhadap permintaan pisang cavendlsh agar dapat menyesualkan produksl dengan permintaan. Bertitik tolak dari keadaan tersebut, maka dapat dirumuskan permasaiahan di PT Nusantara Tropical Fruit, yaitu faktor-faktor apa yang mempengaruhi produksi dan permintaan pisang cavendish, serta bagaimana ramalan produksi dan permintaan pisang cavendish pada PT Nusantara Tropical Fruit di pasar domestik dan ekspor. 
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan permintaan pisang cavendish pada PT Nusantara Tropical Fruit serta meramalkan permintaan pisang cavendish pada PT Nusantara Tropical Fruit di pasar domestik dan ekspor. 
Penelitian dilakukan dengan studi kasus sehingga diharapkan adanya suatu gambaran yang luas mengenai subjek yang diteliti. Analisis dilakukan dengan menggunakan persamaan regresi. Peramalan dilakukan dengan menggunakan metode dekomposisi dengan terlebih dahulu memeriksa pola data (trend, musiman, siklus atau acak). 
Berdasarkan analisis regresi dapat disimpulkan bahwa 
(1) faktor yang mempengaruhi produksi adalah harga produk olahan, sedangkan faktor-faktor yang tidak mempengaruhi adalah harga pisang, harga kompetitif (buah mangga), luas lahan, curah hujan dan tenaman keria, dan 
(2) faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan adalah harga pisang dan produk olahan, sedangkan faktor yang tidak mempengaruhinya adalah harga substitusi. 
Peramalan dengan menggunakan metode dekomposisi diperoleh 
(1) peramalan permintaan ekspor dan produksi; 
     (a) peramalan permintaan ekspor menunjukkan trend menurun sehingga perusahaan harus mengkaji ulang jumlah permintaan ekspor serta jumlah produksi yang harus dihasilkan untuk . - memenuhi permintaan, 
     (b) peramalan produksi juga mengalami trend penurunan sehingga pihak perusahaan untuk dapat memenuhi permintaan pasar harus melakukan penanganan yang khusus dengan membuat strategi untuk meningkatkan produksi yaitu strategi unggul muh dan strategi unggul teknologi, 
(2) peramalan permintaan domestik pisang cavendish jenis clustermenunjukkan trend yang meningkat sehingga ini merupakan alternatif lain yang dilakukan pihak werusahaan untuk meniual hasil produksinnya yang tidak laku dipasar pisang cavendish jenis clusteiini merupakan $sang yang kualitasnya sangat baik sehingga permintaan pisang cavendish ienis clusterini besar. 
(3) Peramalan permintaan-domestik pisang civendish jerk finger menunjukkan  trend yang meningkat sehingga permintaan terhadap pisang cavendish finger cukup besar walaupun tidak sebesar permintaan pisang cavendish cluster, disebabkan karena perbedaan segmen pasar antara pisang jenis cluster dan finger, dan 
(4) peramalan permintaan domestik pisang cavendish jenis curah menunjukkan trend yang menurun, dikarenakan pihak perusahaan berusaha menghasilkan pisang cavendish dengan kualitas yang baik, yang diakibatkan meningkatnya permintaan konsumen terhadap pisang cavendish yang mutunya baik sehingga permintaan pisang cavendish jenis curah menurun. 
Berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh dan peramalan produksi dan permintaan, pasar domestik lebih berpotensi untuk menampung produksi pisang cavendish yang dihasilkan PT Nusantara Tropical Fruit. Oleh karena itu disarankan kepada pihak perusahaan untuk lebih menkonsenterasikan penjualannya pada pasar domestik dan perlu kerjasama yang lebih baik antara bagian pemasaran dan produksi di PT Nusantara Tropical Fruit.















Jumat, 25 Mei 2012

TIPS SUKSES UNTUK USAHA KEBUN PISANG (JUGA) DARI ABURIZAL BAKRIE



TIPS  SUKSES  DARI  ABURIZAL  BAKRIE


Usahamandiri-ajizan.blogspot.com.

Untuk bisa menjadi seorang wirausahawan yang sukses salah satu caranya adalah dengan mempelajari dan menempuh jalan orang-orang yang telah sukses menjadi seorang wirausahawan.Nah postingan kali ini saya ambilkan tips-tips dan pengalaman seorang tokoh wirausahawan nasional yang telah berhasil mencapai kesuksesan.

Ir. H. Aburizal Bakrie adalah seorang pengusaha Indonesia yang piawai dalam membangun dan menjalankan bisnisnya.Bahkan dengan keberhasilannya beliau pernah di nobatkan sebagai orang terkaya di Asia Tenggara oleh majalah Globe Asia dengan kekayaan sekitar 9,2 miliar US dollar atau 84,6 triliun rupiah .Beberapa penghargaan di bidang bisnis yang pernah diperolehnya adalah ; Penghargaan “ASEAN Business Person of the Year” dari the ASEAN BusinessForum (1997), Pengharagaan “Businessman of the Year” dari Harian Republika (1995) dan  Penghargaan “The Outstanding Young People of the World” dari the Junior Chamber of Commerce (1986)

Beliau merupakan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu periode kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono 2004-2009. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Perekonomian dalam kabinet yang sama.Sebelum menjabat menteri Aburizal Bakrie adalah seorang tokoh Kadin (Kamar Dagang dan Industri). Selama sepuluh tahun (periode 1994-1999 dan 1999-2004) Selama menjadi ketua umum Kadin, Aburizal Bakrie berhasil membuat organisasi pengusaha itu menjadi sangat berpengaruh dalam pengambilan kebijakan pemerintah.

Sebelum Aburizal menjabat Menteri Koordinator Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu, ia sempat menjadi salah satu kandidat calon presiden yang memenangi lima besar dalam Konvensi Partai Golkar. Pada awal pencalonan ia didukung oleh ketiga ormas Trikarya Golkar (SOKSI, Kosgoro, dan MKGR).

Aburizal Bakrie aktif di bidang usaha dengan perusahaan yang dirintis keluarganya, PT Bakrie and Brothers Tbk, sejak tahun 1942. Aburizal adalah lulusan Fakultas Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (1973). Ia pernah menjabat direktur utama PT Bakrie Nusantara Corporation (1989-1992), Dirut PT Bakrie and Brothers (1988-1992), dan komisaris utama Kelompok Usaha Bakrie (1999-2004).

Aburizal Bakrie juga aktif di organisasi. Periode 2000-2005, ia menjadi anggota Dewan Pakar ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia), menjabat presiden Asean Chamber of Commerce and Industry, dan anggota Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) periode II (1993-1998).

Itulah sekelumit prestasi dan kesuksesan yang pernah diraih oleh seorang Aburizal Bakrie yang bisa kita jadikan motivasi untuk terus berusaha meraih kesuksesan terlepas berbagai kekurangan beliau sebagai manusia biasa.Biar mudah saya coba beberkan beberapa tips,prinsip,inspirasi dan pengalaman beliau dalam poin-poin berikut ini :
1.  Untuk sukses berbisnis kita tidak bisa hanya belajar di bangku kuliah saja. Bangku kuliah hanya mengajarkan dasar dan teori. Sisanya kita belajar kepada mereka yang telah berhasil. Orang itu tidak harus S3 untuk menjadipengusaha. Bisa jadi hanya S1 seperti saya, bahkan ada yang tidak memiliki ijasah. Jangan pernah berhenti belajar, never stop learning. Wisuda bukanlah suatu akhir, tetapi justru sebuah awal dari proses panjang untuk belajar terus-menerus. Kunci kemajuan sebuah bangsa adalah ilmu pengetahuan, dan ia tidak mengenal usia karena ia berkembang terus menerus.
2.  Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mimpi. Kita harus berani bermimpi menjadi orang yang sukses. Sejarah juga membuktikan banyak temuan hebat dan orang sukses dimulai dari sebuah mimpi.
3.   Setelah mimpi anda bangun, lalu pikirkanlah mimpi anda.
4.  Setelah itu anda buat rencana, buat rincian, dan bentuk sebuah tabel. Segera jalankan rencana tersebut. Dulu waktu masih kuliah, saya membuat perencanaan dan membagi waktu. Saya bangun sholat Subuh, lalu latihan karate, setelah itu tidur lagi sampai pukul 10. Baru pukul 11 belajar. Intinya dengan perencanaan, masalah akan terselesaikan dengan baik. Sekarang juga begitu, saya bagi waktu untuk partai dan lainnya. Pukul sekian seminar, pukul sekian jadi pembicara, pukul sekian memutuskan calon di pilkada. Kadang 10 masalah bisa saya selesaikan sehari.
5.  Saat memulai usaha saya tidak mempunyai uang. Saat akan membeli Kaltim Prima Coal (KPC) saya juga tidak memiliki dana. Caranya saya datangi calon kontraktor dan tawarkan kerjasama yang menguntungkan dia, tapi saratnya dia pinjami saya dana. Saya juga mendatangi bank dan berkata demikian. Lalu dari uang yang dipinjamkan itu, saya membeli KPC dan sekarang menjadi perusahaan besar.
6.   Jangan pernah bicara tidak punya dana. Uang datang jika ada ide besar atau ada proyek yang visible. Bill Gates juga tidak mempunyai uang, tapi dia mempunyai ide bagus. Dia tidak lulus kuliah, dia bukan anak orang kaya, tapi dari garasinya dia bisa membuat Microsoft jadi perusahaan besar.
7. Setelah anda menjalani usaha, suatu saat anda pasti akan menghadapi masalah. Hadapi saja masalah itu, karena masalah adalah bagian dari hidup yang akan terus datang. Saya sendiri juga pernah menghadapi masalah saat krisis ekonomi 1997-1998. Saat itu keadaan perekonomian sulit, semua pengusaha dan perusahaan juga sulit. Saat itu saya jatuh miskin. Bahkan saya jauh lebih miskin dari pengemis. Ini karena saya memiliki hutang yang sangat besar. Hutang saya saat itu sekitar USD 1 miliar. Di saat yang sulit ini biasanya sahabat-sahabat kita, rekan-rekan kita semua lari. Semua orang pasti mengalami kesulitan, problems. Tapi mereka yang sukses adalah mereka yang tidak pernah menyerah menghadapi setiap persoalan. Fainna ma al ‘usri yusron, wa inna ma al ‘usri yusron: dibalik setiap kesulitan, selalu ada jalan keluar.
8.  Di saat yang sulit kita tidak boleh memperlihatkan kita sedang terpuruk. Jangan perlihatkan kita sedang gelap. Seperti yang diajarkan ayah saya Achmad Bakrie; jangan biarkan dirimu di tempat yang gelap, karena di tempat yang gelap bayangan pun akan meninggalkanmu. Kegelapan bisa berarti macam-macam: narkoba, kegagalan  yang terus berlanjut, kemalasan, pesimisme, ketidakdisiplinan, dsb. Maka saat susah itu saya tetap tegar dan tidak menunjukkan keterpurukan. Bahkan saya terpilih jadi ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk yang kedua kalinya. Kalau saat itu saya tunjukkan keterpurukan, mana mau mereka memilih saya.
9. Tapi yang penting setelah kita terpuruk, kita harus bangkit kembali. Kalau saat itu saya tidak bangkit, maka tidak bisa saya seperti saat ini. Saya berprinsip hadapi saja masalah, jangan lari. Banyak usaha yang saya lakukan, misalnya melepas saham keluarga dari 55% jadi tinggal 2,5%. Saya juga mencari pinjaman sana-sini. Bahkan saya telah pergi ke 220 bank di seluruh dunia untuk menyelesaikan masalah saya. Akhirnya dengan usaha keras pada tahun 2001 saya bisa bangkit kembali dan hutang saya bisa dilunasi dan bisnis saya membaik kembali.
10. Be the best dimanapun Anda berada, jadilah yang terbaik, berikan yang terbaik, usahakan yang terbaik. Jangan pilih-pilih: kalau jadi guru, guru yang terbaik, kalau jadi insinyur, insinyur yang terbaik. Kalau jadi manajer, manajer yang terbaik, and so on.
11. Networking. Bangunlah jaringan perkawanan seluas-luasnya, sejak awal di usia muda. We never know what future we will have. Tapi bersiaplah, bergaullah seluas-luasnya, buka kesempatan dengan mengenal semakin banyak orang di kalangan yang beragam.
12. Entrepreneurship. Yang menentukan bagi sukses seorang entrepreneur adalah kemauan, tekad, kesungguhan, dan kreatifitas, bukan besarnya modal, warisan atau pemberian orang. Modal besar gampang habis di tangan seseorang yang tidak kreatif dan tidak bersungguh-sungguh. Sebaliknya, sekecil apapun modal di tangan, ia akan menjadi besar dengan usaha yang sungguh-sungguh, pantang menyerah dan penuh kreatifitas dan kemampuan inovatif
13. Meyakini bantuan Allah akan datang manakala kita mau berusaha.

Semoga tips-tips dan prinsip di atas bisa bermanfaat untuk kita semua.


Sumber : http://www.infogue.com/viewstory/2011/10/31/melirik_peluang_usaha_keripik_pisang_yang_renyah_menggoda/?url=http://usahamandiri-ajizan.blogspot.com

Kripik Pisang Coklat yang Maknyuuus !!

Cara Membuat Keripik Pisang Coklat


Salah satu usaha yang memilki prospek cerah karena pangsa pasar yang luas adalah bisnis keripik pisang. Makanan ini digemari banyak orang sehingga memudahkan anda dalam pemasarannya. 

Untuk cara membuat keripik pisang coklat bisa anda ikuti resep berikut ini :

Bahan kripik pisang coklat :
  • Pilih pisang yang sudah tua tapi masih mengkal.
  • Kupas kulitnya kemudian rendam dalam air yang sudah di campuri garam beberapa saat.
  • Kemudian iris pisang tipis-tipis dengan bentuk sesuai selera anda
  • Kemudian rendam kembali dalam air garam.
  • Beberapa saat setelah itu pindah ke dalam rendaman air kapur selama 30 menit.
  • Setelah itu rendam kembali ke dalam air garam.
  • Goreng pisang sampai mengapung dan kering kemudian tiriskan.
Buat taburan coklat manis :
  • Ambil tepung jagung kemudian di sangrai sampai masak setelah itu dinginkan.
  • Ambil bubuk coklat halus dan gula halus aduk dengan tepung jagung tadi sampai rata.
  • Ambil wadah yang besar dan cekung, masukkan irisan pisang dan taburkan bubuk coklat gula halus tadi di atas keripik pisang, kemudian kocok wadah tersebut sampai rata.
Resep diatas hanya sebagai gambaran dasar, selanjutnya anda bisa buat dengan kreasi anda sendiri. Jika dikerjakan dengan serius bisnis keripik pisang ini akan menjadi usaha sukses anda. Bukan hanya sebagai usaha sampingan malah akan menjadi usaha pokok anda. Selamat mencoba!!

Sumber : http://kumpulanreseppraktis.com/camilan/cara-membuat-keripik-pisang-coklat/

Membuat Keripik Pisang Aneka Rasa Yang Laris Manis

KRIPIK PISANG

Kripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan buah pisang dan digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Tujuan pengolahan pisang menjadi kripik pisang adalah untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan/ memperpanjang kemanfaatan buah pisang. Syarat mutu kripik pisang dapat mengacu SNI 01-4315-1996, Kripik Pisang.

Kripik pisang-Standar Teknis ini berlaku untuk pembuatan Pisang menjadi Kripik Pisang. Prosedur Opersional Pengolahan Kripik Pisang terdiri dari beberapa kegiatan meliputi penyiapan bahan baku Kripik pisang, penyiapan peralatan Kripik pisang dan kemasan Kripik pisang, pengupasan Kripik pisang dan pengirisan Kripik pisang, pencucian Kripik pisang dan perendaman Kripik pisang,  penggorengan Kripik pisang, penirisan minyak Kripik pisang, pemberian bumbu Kripik pisang, pengemasan Kripik pisang dan pelabelan Kripik pisang, serta penyimpanan Kripik pisang.

Bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat keripik pisang adalah sebagai berikut:

1. Pisang
Bahan baku dalam pembuatan kripik pisang adalah pisang mentah. Pisang yang dipilih adalah pisang yang sudah tua dan masih mentah sehingga mudah diiris-iris/ dirajang tipis- tipis dan dibentuk sesuai dengan selera konsumen.  Syarat Mutu Pisang Kepok Kuning Segar dapat mengacu pada SNI 01 – 4481 – 1998.

1. Air Bersih
Air dalam pembuatan kripik pisang digunakan untuk mencuci pisang. Air yang digunakan harus memenuhi persyaratan air minum dan air bersih sesuai standar  Permenkes RI No. 416/MENKES/PERK/IX/90.  Air tersebut tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau dan tidak mengandung zat yang membahayakan.

2. Minyak goreng
Minyak goreng yang digunakan adalah minyak kelapa atau minyak kelapa sawit yang bermutu baik (jernih dan tidak tengik), sesuai SNI 01 – 3741 – 2002. Penggunaan minyak goreng dengan kualitas rendah akan menghasilkan kripik yang tidak tahan lama(cepat tengik).

3. Larutan Natrium Bisulfit (Na2SO3)
Larutan Natrium Bisulfit 0,3% - 0,5% digunakan untuk merendam pisang agar tidak terjadi perubahan warna menjadi coklat. Di perdesaan larutan ini dapat diganti dengan potongan-potongan daun sirih.

Dalam pembuatan kripik pisang dapat ditambahkan bahan tambahan pangan (BTP). Tujuan penambahan bahan tambahan pangan ini adalah untuk memperbaiki tekstur, rasa, dan penampakan. Penggunaan bahan-bahan tersebut baik jenis maupun jumlahnya harus memenuhi persyaratan yang direkomendasikan. Persyaratan bahan tambahan pangan mengacu pada SNI 01-0222-1995, Bahan yang ditambahkan dalam pembuatan kripik pisang adalah :

1. Gula pasir
Fungsi gula dalam pembuatan kripik pisang adalah untuk memberikan rasa manis. Gula pasir dibuat sirup terlebih dahulu dengan perbandingan 1 kg gula pasir dilarutkan dalam 5 gelas air. Gula yang digunakan harus bermutu baik, yaitu kering, tidak bau apek atau masam, tidak nampak adanya ampas atau bahan asing dan berwarna putih. Standar gula kristal putih (SNI 01-3140-2001).

2. Garam dapur
Fungsi garam dapur adalah untuk memberi rasa asin. Garam yang digunakan adalah garam beryodium (SNI 01 – 3556 – 2000).

Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat kripik pisang antara lain:
1. Baskom
2. Alas Telenan
3. Alat perajang (slicer)
4. Pisau stainless steel
5. Ember plastik
6. penggorengan (wajan)
7. Vacuum Frying
8. Sealer
9. Tungku atau kompor atau kompor gas
10. Tampah/nyiru/wadah
11. Container plastik
12. Plastik Polipropilen (PP) ketebalan 0,8 mm/aluminum foil
13. Label

Tahapan-tahapan poses yang harus dilakukan dalam pembuatan keripik pisang adalah sebagai berikut:

a. Pengupasan dan Pengirisan
Pisang dikupas, kemudian diiris tipis-tipis (tebal 2 – 3 mm) secara memanjang atau melintang, langsung ditampung dalam bak perendaman untuk menghindari proses oksidasi enzim fenolase yang ada dalam getah pisang.

b. Perendaman
Hasil irisan direndam dalam larutan natrium bisulfit (Na2SO3) 0,3 – 0,5% selama 10 menit lalu ditiriskan.

c. Penggorengan
Irisan buah pisang digoreng menggunakan minyak yang cukup banyak sehingga semua bahan terendam. Tiap 1 kg irisan pisang membutuhkan 3 liter minyak goreng. Selama penggorengan, dilakukan pengadukan secara pelan-pelan. Penggorengan dilakukan sampai kripik cukup kering dan garing. Hasil penggorengan disebut dengan kripik pisang. Untuk mendapatkan keripik pisang dengan rasa manis dapat dilakukan penaburan dengan gula halus.

d. Penirisan minyak
Hasil penggorengan pertama ditiriskan dengan menggunakan peniris minyak hingga minyak yang ada menetes tuntas.

e. Pemberian Bumbu
Untuk melayani konsumen yang memiliki selera berbeda-beda, dapat diciptakan rasa kripik pisang yang beraneka rasa, misalnya kripik pisang manis, kripik pisang asin, dan kripik pisang pedas.

Caranya adalah sebagai berikut :

1. Kripik Pisang Rasa Manis
Penyiapan larutan gula. Gula pasir putih dilarutkan dalam air dengan perbandingan 1 kg gula : 250 ml air, dan diaduk-aduk sampai larut merata. Setelah itu larutan dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih, api segera dikecilkan untuk menjaga larutan gula tetap panas dan cair. Pencelupan dalam larutan gula. Keripik yang telah ditiriskan segera dicelupkan ke dalam larutan gula, diaduk sebentar agar merata, lalu diangkat dan didinginkan / diangin-anginkan.

2. Kripik Pisang Rasa Asin
Kripik pisang yang sudah digoreng setengah kering dicelupkan ke dalam larutan garam dengan perbandingan 1:100

3. Kripik Pisang Rasa Pedas
Kripik pisang yang sudah digoreng setengah kering dicelupkan ke dalam larutan bumbu yang terdiri dari cabe, bawang putih, dan garam. Setelah itu larutan dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih, api segera dikecilkan untuk menjaga larutan bumbu pedas tetap panas dan cair.

Siapkan bumbu yang telah dihaluskan, seperti gula halus, garam halus, cabe bubuk, coklat bubuk yang sudah diolah, seasoning (bumbu siap saji). Keripik pisang yang telah digoreng dan dingin ditaburi bahan-bahan atau bumbu dalam suatu kantong plastik, kemudian kantong plastik dibolak balik sedemikian rupa sehingga bumbu dapat melapisi secara merata.

1. Kripik Pisang Rasa Manis
Untuk mendapatkan kripik pisang dengan rasa manis dapat dilakukan penaburan dengan tepung gula halus.

2. Kripik Pisang Rasa Asin
Untuk keripik pisang dengan rasa asin dapat dilakukan penaburan dengan tepung garam halus

3. Kripik Pisang Bumbu Siap Saji
Untuk keripik pisang dengan rasa bumbu siap saji (seasoning) dapat dilakukan penaburan dengan tepung seasoning

Kripik pisang yang telah masak didinginkan sambil ditiriskan sehingga diperoleh kripik pisang yang betul-betul kering.

Penggorengan vacuum merupakan cara pengolahan yang tepat untuk menghasilkan kripik buah pisang dengan mutu tinggi. Cara menggoreng dengan menggunakan penggoreng vacuum (hampa udara), akan menghasilkan kripik dengan warna dan aroma buah asli serta rasa lebih renyah dan nilai
gizi tidak banyak berubah. Kerenyahan tersebut diperoleh karena proses penurunan kadar air dalam buah terjadi secara berangsur-angsur dengan suhu penggorengan yang rendah.  Pisang yang biasa digunakan untuk pembuatan keripik menggunakan vacuum frying adalah pisang dengan tingkat kematangan penuh > 80%.

Cara menggoreng dengan menggunakan penggorengan vakum sebagai berikut :
a. Isi bak air sampai ejector tercelup sedalam ± 3 cm dan usahakan temperatur air bersuhu < 270C selama penggorengan berlangsung.
b. Isi tabung penggorengan dengan minyak goreng hingga setengah volume
c. Atur kedudukan jarum penyetel suhu pada 85oC – 95oC, kemudian hubungkan steker boks pengendali suhu dengan sumber listrik.
d. Masukkan bahan irisan pisang ke dalam keranjang penggoreng
e. Nyalakan kompor elpiji untuk memanaskan minyak  sampai suhu 900 C dan usahakan suhu konstan selama penggorengan.
f. Tutup tabung penggorengan
g. Nyalakan pompa air
h. Tunggu sampai tekanan di dalam tabung mencapai minimal – 76 cmHg, pastikan tidak ada yang bocor i. Putar keranjang penggorengan dengan menggunakan tuas setengah putaran (1800)
j. Biarkan proses penggorengan berlangsung sampai kaca indikator sudah tidak ada lagi uap air/  embun dan suara gemersik sudah hilang. Selama penggorengan berlangsung usahakan sesering mungkin mengaduk dengan memeutar tuas berkali-kali.
k. Kembalikan posisi keranjang penggorengan di atas minyak penggorengan
l. Biarkan selama 5 menit agar minyak yang ada di dalam bahan dan keranjang tertiriskan.
m. Buang tekanan dengan membuka katup pembuang tekanan dan tekan tombol off untuk mematikan mesin vakum
n. Buka tutup tabung penggoreng dan tutup keranjang penggorengan
o. Ambil hasil penggorengan dan langsung dimasukkan ke dalam mesin spinner dan hidupkan mesin spinner selama 2-3 menit.
p. Hentikan mesin spinner, aduk keripik pisang, lalu nyalakan lagi selama 1 menit
q. Keluarkan kripik dari mesin spinner dan didinginkan.

Contoh cara pemakaian minyak goreng yang ekonomis:
_ Minyak baru ditambah 120 ppm TBHQ (120 mg/kg minyak)
_ Panaskan, goreng sampai matang
_ Agar minyak selalu baik, tambahkan 30 mg per kg  minyak setiap jam. Jika awal pakai 5 kg minyak,  tambahkan 150 mg TBHQ
_ Selesai menggoreng, api dimatikan, tambahkan 30 ppm/kg TBHQ (150 mg)

Hal-hal yang perlu diperhatikan :

1.  Jika minyak bekas akan dipakai lagi, maka diperlukan penambahan minyak baru dengan perbandingan minyak bekas : minyak baru 1 : 1 (jika intesitas pemakaian dalam satu hari lebih dari 3 (tiga) kali (sering) atau 3 : 1 (jika intesitas pemakaiannya kurang dari 3 (tiga) kali.

2.  Proses sortasi dilakukan untuk mengklasifikasi kualitas atau mutu dengan cara memilah dan mengelompokkan berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk keripik yang dihasilkan, dilakukan secara  manual.

3.  Proses pengemasan bertujuan untuk meningkatkan daya simpan produk. Bahan pengemas yang umum digunakan untuk kripik pisang adalah plastik polipropilen dengan ketebalan minimal 0,8 mm atau aluminium foil.  Pengemasan produk yang berupa kripik sebaiknya menggunakan mesin pengemas vakum (vacuum sealer).

4.  Ruang pengepakan usahakan mempunyai kelembaban udara (RH) yang rendah mengingat sifat keripik vakum ini  higroskopisitasnya tinggi misalnya dilakukan dalam ruang  ber-AC. Setelah produk dikemas, dilakukan pemeriksaan terhadap penutupan kantong plastik.

5. Pelabelan
Pelabelan makanan harus mengikuti ketentuan PP No. 69  Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Pemberian  label bertujuan untuk memberi informasi tentang produk dan memberi penampilan yang menarik. Informasi terdiri dari nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat
bersih, nama produsen, tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa, nomor registrasi, serta label Halal.

6.  Penyimpanan produk akhir sebaiknya dilakukan di ruang yang terpisah dengan ruang penyimpanan bahan baku. Dalam proses pengangkutan dihindarkan dari kerusakan fisik dan pengaruh cahaya sinar matahari langsung untuk mencegah terjadinya proses oksidasi. Apabila semua faktor tersebut dilakukan dengan benar, maka kripik pisang yang dikemas dengan menggunakan plastik propilen dapat bertahan 3 bulan, jika menggunakan alumunium foil bisa mencapai ± 1 (satu) tahun.  Sebab alumunium foil kedap uap air dan oksigen serta sinar ultra violet dari sinar matahari.

Sumber : http://petanitangguh.blogspot.com/2010/03/kripik-pisang.html

CARA MEMBUAT TEPUNG PISANG







 

TEKNOLOGI PEMBUATAN TEPUNG PISANG DAN PRODUK OLAHANNYA

Pisang (Musa paradisiaca) adalah salah satu komoditas hortikultura yang berpeluang sangat tinggi sebagai bahan diversifikasi pangan, food security dan agribisnis di Indonesia. Potensi ini bukan saja karena karbohidrat, nutrisi, mineral dan kandungan seratnya yang sangat memenuhi persyaratan sebagai komoditi pangan dan makanan diet tetapi juga permasalahan yang timbul pada saat panen raya dimana jumlah pisang melimpah dan menumpuk terutama di sentra produksi pisang seperti di Propinsi Lampung. 

Pengolahan pisang menjadi tepung merupakan alternatif diversifikasi komoditas pisang dalam mengantisipasi hal tersebut dan mengurangi ketergantungan terhadap terigu serta produk berbahan baku beras. Hal ini juga mendukung empat sukses Kementerian Pertanian yaitu 1). swasembada, 2). diversifikasi pangan (pemanfaatan sumber daya lokal), 3). peningkatan nilai tambah dan 4) kesejahteraan petani.
 
Tepung pisang dapat digunakan sebagai formula kue, substitusi terigu dan makanan bayi. Kegiatan dilakukan di laboratorium (penentuan formula) dan lapangan (implementasi teknologi) yaitu di Desa Parda Suka, Kecamatan Ketibung, Kabupaten Lampung Selatan dengan Petani Kooperator dua 
Kelompok Wanita Tani (KWT) yaitu Larasati dan Srikandi. Kegiatan di laboratorium adalah penambahan sodium metabisulfit pada proses pembuatan tepung yang bertujuan untuk mengatasi pencoklatan pada tepung pisang, dilakukan dengan konsentrasi 0,1%, 0,2% dan 0,3% dan formula terbaik diaplikasikan pada 4 macam pisang (pisang janten, pisang kepok manado, pisang muli dan pisang raja nangka) dalam 3 ulangan. 

Diversifikasi produk olahan tepung pisang sebagai tepung komposit menjadi makanan bayi, biskuit rasa pisang, aneka snack dan bakery dilakukan dengan mencari formula yang terbaik dengan beberapa variasi perlakuan penambahan tepung pisang dan meminimalkan gula dalam adonan, sehingga mendapatkan produk olahan yang disukai konsumen dengan menghemat penggunaan gula. Uji organoleptik dilakukan untuk melihat preferensi tingkat kesukaan konsumen terhadap tepung dan aneka olahan tepung pisang dengan kriteria aroma, warna, rasa, tekstur, kekenyalan dan penampilan. Analisis proksimat dilakukan untuk melihat kandungan gizi dari tepung dan produk olahan yang dihasilkan.
 
Hasil uji organoleptik dan analisis kimia untuk formula terbaik pembuatan tepung pisang adalah perendaman dalam 0,3% sodium metabisulfit dengan tingkat kesukaan terhadap warna (53,33%), kesukaan terhadap tekstur (53,33%) dan kesukaan terhadap aroma tepung pisang (26,67%). Hal ini didukung oleh analisis proksimat/kimia yang menunjukkan bahwa perendaman dalam 0,3% sodium metabisulfit memberikan persentase kandungan protein, serat kasar, derajat putih dan total gula lebih tinggi dibandingkan dari perlakuan lainnya. Sedangkan kandungan lemaknya lebih rendah.
 
Hasil analisis rendemen terhadap 4 jenis pisang menunjukkan bahwa pisang janten memberikan rendemen tertinggi dengan kisaran 35-36% diikuti oleh pisang raja nangka (20-21%).
Hasil analisis uji organoleptik dari 4 jenis pisang yang diuji menunjukkan bahwa pisang raja nangka mempunyai warna, tekstur, dan aroma yang paling disukai dibandingkan dengan jenis pisang lainnya dengan skor warna 5,92 ; tekstur 5,69 dan aroma 5,31. 

Berdasarkan pertimbangan beberapa aspek seperti rendemen, total gula, preferensi kesukaan konsumen, ketersediaan bahan baku dan analisis usaha, maka pisang terbaik untuk diolah menjadi tepung di Lampung adalah pisang raja nangka. Pengolahan pisang raja nangka menjadi tepung pisang dapat meningkatkan nilai tambah > 15% dengan B/C ratio sebesar 1,32 dan usaha ini layak untuk dikembangkan.

Skema Pembuatan Tepung Pisang

Pengupasan

Perebusan

Pengirisan 
                                                                
Perendaman

Penirisan

Gaplek Pisang

Penimbangan

Penggilingan

Pengayakan
 
Tepung Pisang

 
Sumber : http://lampung.litbang.deptan.go.id/ind/images/stories/publikasi/tepungpisang.pdf