Produk Olahan Tepung Pisang Untuk Meningkatkan Nilai Tambah
Pisang
merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia. Usahatani pisang
mampu memberikan keuntungan yang cukup besar dalam waktu yang relatif
singkat (1 – 2 tahun). Dari segi produksi, pisang memberikan kontribusi
antara 40 – 45% terhadap produksi buah nasional maupun keragaman
penggunaan seperti buah konsumsi segar, olahan, bahan baku industri dan
pakan ternak serta keragaman varietas yaitu memiliki kekayaan kurang
lebih 300 varietas dengan 14 varietas ekonomis. Kabupaten Cianjur
merupakan salah satu wilayah sentra produksi pisang dengan total
produksi pada tahun 2007 mencapai 1 981 234 kw, dengan total
keseluruhan di Jawa Barat mencapai 14 536 645 kw. Pemanfaatan pisang
pada saat ini adalah sebagian besar masih dalam bentuk segar dan dalam
bentuk olahan berupa sale, dodol, puree, keripik dan lain-lain.
Pengolahan pisang menjadi tepung agar mempunyai masa simpan lebih lama,
lebih mudah dalam pengemasan dan pengangkutan, lebih praktis untuk
diversifikasi produk olahan, mampu memberikan nilai tambah buah pisang,
dan mampu menciptakan peluang usaha pengembangan agroindustri
pedesaan. Pemanfaatan tepung pisang sebagai bahan subtitusi pembuatan
roti tawar, makanan bayi, biskuit maupun snack sebagai upaya untuk
menambah keanekaragamaan pengaplikasian dari tepung pisang, disamping
itu produk tersebut cara pengolahannya mudah dan ekonomis.
Tujuan
pengkajian adalah:
(1) Meningkatkan nilai tambah buah pisang sebesar
>15% melalui teknologi pengolahan tepung pisang dengan rendemen
>25% ;
(2) Mendapatkan formulasi produk turunan tepung pisang yaitu
produk olahan makanan bayi, biskuit, snack dan bakery dengan
menghemat penggunaan gula >20% dan
(3) Menentukan umur simpan produk
tepung pisang. Metodologi menggunakan pendekatan ”participatory on farm Research”
dengan metode eksperimen dan deskriptif. Analisis data menggunakan
analisis deskriptif dan anova.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa :
1).
Jenis pisang nangka dapat diolah menjadi tepung pisang dengan
spesifikasi produk (kadar air 9,2%; kadar gula 3,81%; kadar karbohidrat
81,51%; kasar serat 1,79 dan kalori 345,14 kkal/100gram), nilai
rendemen diatas 25% (27,48%) dengan nilai tambah tepung sebesar
236,33%; Pemanfaatan tepung pisang sebagai bahan baku pembuatan produk
olahan makanan seperti roti, biskuit, cookies, snak, cake, makanan bayi
dan kue lainnya. Dan dapat mensubstitusi terigu hingga 100% tergantung
dari jenis olahannya.
2). Penggunaan tepung pisang dengan substitusi
hingga 40% menghasilkan makanan bayi (MP-ASI) dengan nilai kalori
sebesar 385 kkal/100g, protein 9,94%, karbohidrat 67,41%, lemak 8,5%
dan serta 0,5%.
3) Tepung pisang dapat mensubstitusi pembuatan biskuit
sebesar 42,5% dengan nilai energi sebesar 515,8%; kadar protein 7,70%,
lemak 29,92% dan karbohidrat 53,93%.
4) Formula snack memerlukan
tambahan tepung pisang 25-70% dengan nilai energi 385,84-560,27
kkal/100g dan tepung pisang dapat mensubstitusi pada pembuatan roti
sebesar 15%, dengan nilai energy berkisar antara 261,29 – 375,81% dan
kadar protein 8,05-11,02%.
5) Tepung pisang dapat tahan disimpan selama
8,3 bulan dalam kemasan plastik PE pada kondisi suhu penyimpanan T =
30°C dan RH 75% dan apabila disimpan pada suhu dan RH lebih rendah akan
lebih panjang lagi umur simpannya.
Sumber : http://lpmtechno.wordpress.com/2011/03/18/produk-olahan-tepung-pisang-untuk-meningkatkan-nilai-tambah/
wah mantap sangat inspiratif..
BalasHapus