Jumat, 25 Mei 2012

Aneka Olahan Pisang untuk Nilai Tambah Pisang di Cianjur

Produk Olahan Tepung Pisang Untuk Meningkatkan Nilai Tambah

 

Pisang merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia. Usahatani pisang  mampu memberikan keuntungan yang cukup besar dalam waktu yang relatif singkat (1 – 2 tahun). Dari segi produksi, pisang memberikan kontribusi antara 40 – 45% terhadap produksi buah nasional maupun keragaman penggunaan seperti buah konsumsi segar, olahan, bahan baku industri dan pakan ternak serta keragaman varietas yaitu memiliki kekayaan kurang lebih 300 varietas dengan 14 varietas ekonomis. Kabupaten Cianjur merupakan salah satu wilayah sentra produksi pisang dengan total produksi pada tahun 2007 mencapai 1 981 234 kw, dengan total keseluruhan di Jawa Barat mencapai 14 536 645 kw. Pemanfaatan pisang pada saat ini adalah sebagian besar masih dalam bentuk segar dan dalam bentuk olahan berupa sale, dodol, puree, keripik dan lain-lain. 

Pengolahan pisang menjadi tepung agar mempunyai masa simpan lebih lama, lebih mudah dalam pengemasan dan pengangkutan, lebih praktis untuk diversifikasi produk olahan, mampu memberikan nilai tambah buah pisang, dan mampu menciptakan peluang usaha pengembangan agroindustri pedesaan. Pemanfaatan tepung pisang sebagai bahan subtitusi pembuatan roti tawar, makanan bayi, biskuit maupun snack sebagai upaya untuk menambah keanekaragamaan pengaplikasian dari tepung pisang, disamping itu produk tersebut cara pengolahannya mudah dan ekonomis.

Tujuan pengkajian adalah:  
(1) Meningkatkan nilai tambah buah pisang sebesar >15% melalui teknologi pengolahan tepung pisang dengan rendemen >25% ; 
(2) Mendapatkan formulasi produk turunan tepung pisang yaitu produk olahan makanan bayi, biskuit, snack dan bakery dengan menghemat penggunaan gula >20% dan 
(3) Menentukan umur simpan produk tepung pisang. Metodologi menggunakan pendekatan ”participatory on farm Research” dengan metode eksperimen dan deskriptif. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan anova. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 
1). Jenis pisang nangka dapat diolah menjadi tepung pisang dengan spesifikasi produk (kadar air 9,2%; kadar gula 3,81%; kadar karbohidrat 81,51%; kasar serat 1,79 dan kalori 345,14 kkal/100gram), nilai rendemen diatas 25% (27,48%) dengan nilai tambah tepung sebesar 236,33%; Pemanfaatan tepung pisang sebagai bahan baku pembuatan produk olahan makanan seperti roti, biskuit, cookies, snak, cake, makanan bayi dan kue lainnya. Dan dapat mensubstitusi terigu hingga 100% tergantung dari jenis olahannya. 

2). Penggunaan tepung pisang dengan substitusi hingga 40% menghasilkan makanan bayi (MP-ASI) dengan nilai kalori sebesar 385 kkal/100g, protein 9,94%, karbohidrat 67,41%, lemak 8,5% dan serta 0,5%. 

3) Tepung pisang dapat mensubstitusi pembuatan biskuit sebesar 42,5% dengan nilai energi sebesar 515,8%; kadar protein 7,70%, lemak 29,92% dan karbohidrat 53,93%. 

4) Formula snack memerlukan tambahan tepung pisang 25-70% dengan nilai energi 385,84-560,27 kkal/100g dan tepung pisang dapat mensubstitusi pada pembuatan roti sebesar 15%, dengan nilai energy berkisar antara 261,29 – 375,81% dan kadar protein 8,05-11,02%. 

 5) Tepung pisang dapat tahan disimpan selama 8,3 bulan dalam kemasan plastik PE pada kondisi suhu penyimpanan T = 30°C dan RH 75% dan apabila disimpan pada suhu dan RH lebih rendah akan lebih panjang lagi umur simpannya.

Sumber : http://lpmtechno.wordpress.com/2011/03/18/produk-olahan-tepung-pisang-untuk-meningkatkan-nilai-tambah/
 

1 komentar: